Berlangsung di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, acara ini menghadirkan Ketua Umum BMC Walisongo 2023 Muhammad Da'i Chairul Chan sebagai pemateri dan Kementrian Akademik dan Riset DEMA UIN Walisongo Semarang, Yanwar Pratama sebagai moderator.
Yanwar menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menjawab permasalahan dan isu terkait beasiswa di UIN Walisongo.
"Acara ini termasuk program kerja dari Kementrian Akademik dan Riset DEMA, tujuannya untuk membahas atau mengupas tuntas permasalahan dan isu mengenai beasiswa di UIN Walisongo Semarang," ungkapnya.
Pada sesi diskusi, Da'i menjawab mengenai kelayakan peserta penerima KIP-K. "Menurut saya kriteria kelayakan itu subjektif ya, hanya saja sebagai mahasiswa bidikmisi kita perlu membuktikan bahwa kita layak, yaitu dengan berprestasi dan berkontribusi," jelasnya. "Asumsi saya 90% dari 100% peserta bidikmisi tepat sasaran," tambahnya.
Demisioner Ketua Umum BMC Walisongo 2022, Azka Ichlasul Amal menjelaskan perihal pengawasan terhadap alur dan teknis pendaftaran KIP-K.
"Pengawalannya berupa penyampaian informasi segala sesuatu yang berkaitan dengan pendaftaran KIP-K baik pada sistemnya atau lain-lain, hanya saja terkait sistem seleksi, pendaftaran, dan klarifikasi itu benar-benar hanya dari pihak kampus," ujarnya.
Da'i berharap mahasiswa bidikmisi turut ambil peran terhadap UIN Walisongo Semarang dalam bentuk apapun.
"Harapan saya mahasiswa aktif bidikmisi dan KIP-K, jika memang tidak memberikan prestasi pada kampus , mungkin bisa mulai berkontribusi baik untuk BMC maupun universitas kita," tutupnya.
Reporter: Nita Putri Aprilyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar