• Keajaiban Perjalanan Malam Isra' & Mi'raj Nabi Muhammad SAW


    Apa itu Isra' Mi'raj?

    Isra'Mi'raj adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ï·º dalam waktu satu malam saja. Umat muslim memperingati peristiwa ini setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriyah. 

    Apa kisah dari Isra' Mi'raj?

    Peristiwa Isra' dan Mi'raj yang dialami Nabi Muhammad SAW dilukiskan dalam Surah al-Isra:1, "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

    Isra' yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW berangkat dari Ka'bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam semalam.

    Sementara itu, Mi'raj (kenaikan) adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit.

    Nabi akhirnya tiba di Sidratul Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, "Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".

    Isra'mi'raj sendiri terjadi setelah adanya tahun kesedihan Nabi yang di tinggal wafat oleh Siti Khodijah istri tercinta, dan Sayyidina Abu Thalib paman yang menjaganya selama ini. Isra'mi'raj di tetapkan Allah sebagai peristiwa untuk menghibur Rasullullah sekaligus bukti bahwa Nabi Muhammad Saw mengikuti jejak Nabi terdahulu. 

    Dikutip dari buku "Isra' Mi'raj" karya Jalaludin As-suyuti dan Ibnu Hajar Al-Ashqalani, Bahwa Jibril datang menghampiri Rasulullah SAW dengan membawa burok, tubuhnya lebih besar daripada keledai dan lebih kecil dari pada baqal. Di tengah perjalanan Nabi bertemu dengan sorang wanita yang sangat renta dan Nabi bertanya " Siapa dia wahai Jibril?" Jibril menjawab " Berjalan lah terus wahai Muhammad" 

    Rasulullah kemudian melanjutkan perjalanan sampai bertemu dengan seseorang yang bermaksud mengehentikan perjalanan Nabi dengan berkata " Mampir kesini duhai Muhammad", Jibril meminta Rasulullah untuk terus melanjutkan perjalanannya. 

    Rasulullah melanjutkan perjalanan bersama Jibril, sampai kemudian bertemu dengan seseorang yang menyapa "Assalamualaika wahai Yang Pertama, Assalamu'alaika wahai Yang Terakhir, Assalamu'alaika wahai Yang Menghimpun" Jibril meminta Rasulullah menjawab salam, kemudian Rasulullah menjawab salam itu. 

    Ketika kembali melanjutkan perjalanan beliau bertemu lagi dengan seseorang yang memberi salam sama seperti orang pertama, kemudian bertemu lagi seseorang dan memberi salam seperti orang pertama dan kedua. 

    Akhirnya beliau sampai di Baitul Maqdis. Disana beliau ditawari air, arak dan susu, maka Rasulullah memilih untuk meminum susu. Peristiwa ini pun memberi makna jika Rasulullah telah memilih fitrah, seandainya beliau memilih air, maka Rasulullah dan ummatnya akan tenggelam. Dan jika memilih arak, maka Rasulullah dan ummatnya akan tersesat. 

    Kemudian Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam dan para Nabi setelahnya, pada malam itu Rasulullah menjadi imam bagi para Nabi. 

    Jibril berkata " Wanita tua renta yang kau temui tadi adalah gambaran dari usia dunia. Sisa usia di dunia sama dengan usia wanita itu. Sedangkan sosok orang yang ingin memalingkan mu adalah iblis, musuh Allah. Kemudian tiga orang yang memberikan mu salam adalah Ibrahim AS Musa AS, dan Isa AS, (HR. Bukhori) 

    Dalam perjalanan Mi'raj, Rasullullah bertemu dengan para Nabi terdahulu yakni, 
    • Nabi Adam di langit pertama
    • Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
    • Nabi Yusuf di langit ketiga
    • Nabi Idris di langit keempat
    • Nabi Harun di langit kelima
    • Nabi Musa di langit keenam, dan
    • Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

    Pada akhirnya Nabi Muhammad Saw mencapai Sidratul Muntaha menerima perintah shalat dari Allah SWT untuk umat Islam. Awalnya berjumlah 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta untuk meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

    Isra'Mi'raj ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa kekuasaan Allah sangat luas, meliputi seluruh dunia dan isinya dan tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.



    Rep : Departemen Keagamaan 2022
    Editor : Astri Cahyaning Choirun Nisa
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.