• Targetkan Lulus Semester Tujuh, Ikut Lomba Essay Sekalian Ajukan Proposal Penelitian Skripsi

    Foto bersama Nasikin dengan juara 2 dan  juara 3 lomba essay di UNISNU JEPARA (Dokumen Istimewa)

    Nasikhin mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) mendapatkan juara 1 lomba essay yang diadakan Universitas Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam rangka Hari Lahir (Harlah) PAI. Dengan mengangkat pendidikan anti korupsi mampu mengantarkannya menjadi juara dari 154 peserta dari seluruh Indonesia, Rabu (26/02/2020).

    Ia mengaku inspirasinya mengambil tema tersebut ia peroleh pada saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Al Azhar Mijen. Antusias siswa mengenai pendidikan anti korupsi sangat kurang.

    “Saat ia menyinggung materi pendidikan anti korupsi siswa acuh tak acuh bahkan kelas sampai tidak kondusif. Selanjutnya, saya terinspirasi untuk membuat media pembelajaran berupa game monopoli yang dimodifikasi dan diisi pendidikan anti korupsi dengan nilai-nilai Al-Quran dan Hadist. Dalam game tersebut, juga melatih kejujuran siswa,” ucap Nasikhin.

    Mahasiswa asal Batang ini mengaku tak menyangka bisa mendapatkan juara. Pasalnya ia sempat terkendala dana saat proses keberangkatan. Namun berkat bantuan dari anak Bidikmisi Community (BMC) dan dari Fakultas, ia berhasil berangkat. Dengan bantuan yang telah diberikan kepadanya itu membuatnya semakin bersemangat saat lomba. 

    Selain masalah dana ia juga kesulitan masalah metode penelitian dalam proses pengerjaan. Mahasiswa semester enam ini mengaku belum paham tentang metode penelitian.

    “Kendalamya juga pada metode penelitian,” tutur mahasiswa asal Batang.

    Mahasiswa asal Batang ini mengatakan butuh waktu tiga minggu sampai satu bulan untuknya membuat esaay. Untuk itu harus banyak membaca buku minimal 10 dan dua jurnal internasional.

    “Tiga sampai empat minggu untuk bisa menyelesaikan sebuah esaay, tergantung pada tingkat kesulitan essay. Kalau essay tersebut membutuhkan penelitian lapangan, maka akan semakin lama,” kata Nasikhin.

    Banyak orang yang andil dalam keberhasilannya yakni orang tua dan bapak ibu dosen.

    “Sebelum berangkat saya diberi pengarahan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing saya,” ucap Nasikhin.

    Nasikhin mengaku salah satu motivasinya mengikuti lomba essay ini yakni bisa lulus semseter 7 dan bisa cepat menikah.

    “Motivasinya agar bisa lulus semester tujuh, cepat lulus dan cepat menikah. Jadi lomba ini juga sekalian untuk proposal penelitian skripsi,” kata Nasikhin.

    Nasikhin mengatakan tidak mudah mendapatkan predikat juara 1. Bahkan sejak SMA ia sudah sering mengikuti lomba essay namun belum menang seperti sekarang.

    “Yang paling penting itu prosesnya dan belajar dari setiap proses yang kita alami, kalau mau bahagia harus nangis dulu. Kemenangan yang saya peroleh ini bukan tiba-tiba. Ada banyak proses yang saya alami,” Tutur Nasikhin.

    Sejak duduk di bangku SMA ia memang sudah menyukai dunia essay. Namun ia mulai intensif sejak kuliah di UIN Walisongo Semarang.

    Ada banyak sekali prestasi yang telah di torehkan nasikhin mulai dari lomba essay di ITB juara 1, UNNES juara 1, Surakarta 1,  Universitas Tidar juara 3 kemudian tahun selanjutnya juara 1, Universitas Andalas Padang juara 3, di Boyolali oleh Kementrian Agama juara 1, dan peringatan hari santri tingkat jateng harapan 2.

    Reporter : Rizki Nur Fadilah

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.