• Selamat tinggal Mantan



    sumber : toptime

    Selamat tinggal Mantan
    oleh :  Noor Maulida Aulia



    Di suatu malam ketika aku sedang berselancar di dunia maya tak sengaja saya melihat beranda pertemanan di facebook aku lihat-lihat tak kusangka ada nama Bagas Saputra meminta pertemanan, entah kenapa ada rasa senang padaku ketika orang tersebut meminta pertemanan padaku dan langsung seketika itu aku konfirmasi. Dan tak  kusangka lagi dia tiba-tiba chatting di inbox facebookku “ini adeknya bu lena kan?’’dan akupun menjawab pertanyaannya “iya kok tau?’’.”ya taulah kan kamu dulu yang sukanya ngikutin bu lena terus pas kamu masih ingusan dulu..wkwkwk”. aku merasa sangat kaget sekali pangeran kecilku dahulu yang aku taksir tiba-tiba chatting kayak gitu, aku langsung memberi tahu sahabatku rani namanya tentang sang pangeran somse(sombong sekali) ya itu sebutan yang pas untuknya bahwa dia add dan inbox facebookku dan sahabatku juga kaget dia bertanya-tanya padaku.”kok bisa sih sis kamu dia di add dan di inbox langsung sama pangeran somsemu dulu...hahaha.....”.”dia malah menertawakanku.”ya bisa aja sih,aku juga gak tau keles kenapa bisa begitu”sahutku.”ya mungkin aja doamu dulu terkabulkan sis,kan kamu dulu punya doa misi bales dendam kan?wkwkwk”.
                Dia sering chattingan sama aku lewat messengger dan sering komen-komenan di facebook, karena aku pikir dia hanya akan menjadi teman biasa di  facebook tetapi setelah itu dia meminta nomorku karena dia jarang menggunakan facebook untuk saat-saat ini katanya,”dek...mas boleh gak minta nomer hpmu, soalnya mas jarang on di faceebook”. Aku yang sangat bahagia sekali disaat itu karena dia meminta nomer hpku sebenarnya sih gak berharap lebih Cuma masih terasa kaget saja. Dan seiring berjalannnya waktu kita sering nanya kabar dan nanya kegiatan sehari-hari sampai pada suatu Asaat kita kebetulan bertemu di acara pernikahan sahabatku yang kebetulan juga tetangganya dia. Waktu itu aku menanyakan dia pada teman-temanku yang kebetulan juga ada dipesta pernikahan sahabatku “Hai bro....kamu tau gak bagas ada dimana?”tanyaku. dan merekapun kaget kenapa aku tiba-tiba menanyakan orang tersebut sontak mereka malah membully ku “wah ada apa kamu kok tiba-tiba tanya dia,jangan-jangan?”mereka seperti penasaran. Dan tiba-tiba dia muncul dibelakangku dan mengkagetkanku dengan memegang leherku dari belakang” hai...kamu sudah disini toh?”tanyanya. “sudah dari tadi tauk!kamu sih dicari-cari nggak keliatan”.sahutku.”cye....yang kangen ketemu aku ya...hehehe”. kita baru pertama kali bertemu pada saat itu setelah beberapa tahun kita tidak bertemu karena setelah dia lulus dari SMP dia pindah di SMA lain dan tidak se-yayasan sekolah denganku. Dan tatapanku tak pernah berubah dari dulu sampai sekarang dia masih sama seperti yang dulu, dan  kamipun sharing sebentar Cuma menanyakan kabar dan aktivitas masing-masing. Sampai pada saat itu pula banyak orang yang melihat ke arah kita dan temannya pun ada yang menegurnya gara-gara dia nggak mau bantu tapi malah sibuk ngobrol denganku. Dan akhirnya aku pun harus pergi setelah bertemu dan Cuma ngobrol sebentar dengannya karena ada urusan lain yang harus aku kerjakan. Tiba-tiba mengirim sms ke aku “dek tadi kamu kok gak bawa jajan kan tadi sudah tak siapin buat kamu..wkwkwk”.”yaelah gak usah sok repot-repot mas yang punya hajat aja nggak ngasih kok kamu malah yang mau ngasih...hehehe”. Dan kitapun sering berkomunikasi satu sama lain yang awalnya hanya berkomunikasi lewat messengger sekarang sudah sering sms-an,bbm-an,bahkan telponan pun tak luput. Hari minggu yang sangat kutunggu dan kunanti-nanti karena liburan pondok dalam minggu terakhir sebelum liburan panjang. Aku yang sudah janjian untuk bertemu bagas setelah pertemuan yang begitu lama karena kita terpisahkan jarak dan kesibukan masing-masing. Tapi sebelum kita bertemu pada hari minggu aku minta tolong pada bagas untuk menjemputku diterminal karena aku meminta keluargaku untuk menjemput tapi tak ada yang menjemput . Dan keesokan harinya minggu yang kutunggu akhirnya aku bisa jalan berdua dengannya cowok yang aku taksir semasa kecil aku diajak pergi ketempat pemancingan disitulah kami mengobrol secara pribadi tapi pada saat itu kita masih canggung untuk menyapa satu sama lain, bicara hanya seperlunya saja. Ketika aku mengajaknya untuk foto bersama dia agak malu maklum sih anak yang pendiam.”mas foto bareng yuk...mau gak?”.tanyaku.”wah emang bener ya cewek itu sukanya selfie-selfie beda dengan aku yang cowok malu dech kalau selfie...hehe”.tapi lama kelamaan dia akhirnya mau.  Tahun baru 2016 sudah menanti aku yang tinggal dipondok tak punya rencana apa-apa untuk pergi. Tapi di malam tahun baru dia mengajakku untuk pergi berlibur bersama pas tanggal 1 Januari pagi  Akhirnya dia menjemputku dikampus. Dia yang jauh-jauh dari kudus-semarang hanya untuk bertemu denganku akhirnya aku mengajaknya pergi ke pantai morosari demak, aku tak tahu ketika itu tempat itu ramai sekali dan akhirnya aku dan dia memutuskan untuk pergi ketempat lain yaitu Sampookong salah satu destinasi wisata yang ada di Semarang. Aku sangat bahagia sekali ketika aku pergi bersamanya , dia menggandengku ditengah keramaian pengunjung dirinya yang pendiam terkadang kita tak punya bahan untuk dibicarakan tapi kita memandang satu sama lain. Hampir disetiap malam dia selalu menelponku walaupun kadang aku menolaknya karena aku juga banyak kegiatan kampus dan kegiatan pondok. Suatu malam aku pernah bercerita padanya tentang aku menaksirnya ketika waktu masa SD dulu “mas kamu tau gak aku dulu pernah naksir kamu loh...tapi sayang kamu dulu udah punya pacar sampai temanmu yang gendut itu ngasih tahu aku kalau kamu sudah punya pacar dan aku jangan berharap sama kamu lagi, nyesek rasanya waktu itu pengen siram air bak mandi kalau kamu lewat depan kelasku...hehehe”.’’wah ternyata aku dulu banyak yang naksir ya....wkwkwkwk”.dengan sok bangga dia ngomong seperti itu” iya mas,,,tapi kamu dulu subhanallah, sombong,sok cuek, sok jaim, ya jadi gak naksir kamu dech....hahaha”.’’terus kalau sekarang kamu masih suka nggak dek sama aku?’’. Tak kusangka pertanyaan itu muncul dari mulutnya, aku bingung harus jawab apa’’ kalau iya kenapa kalau nggak kenapa?...xixixixi’’.’’kalau iya kan alhamdulillah berarti aku ada harapan..hehehe’’ entah itu dia bermaksud serius atau bercanda aku tak tahu tapi aku rasa itu hanya candaan yang tak mungkin orang sepertinya serius seperti itu.
                18 Januari  adalah ulang tahunnya aku berniat memberinya kado yang spesial buatnya, tiba-tiba dia menelponku untuk mengajakku keluar merayakan ultahnya yang ke-21 aku diajak ke Taman yang ada dikudus dan kami mengobrol dengan candaan yang nggak begitu jelas dan aku mengucapkan selamat ultah padanya” selamat ulang tahun ya mas, semoga panjang umur,tambah sholih, rajin ibadah dan berbakti pada orang tua, dan semoga cepat mendapat jodoh..aamiin”.’’makasih ya dek atas doanya makasih sudah hadir dalam hidupku’’ dan tiba-tiba dia memegang erat tanganku ‘’dek..sebenarnya aku punya rasa sama kamu aku sayang kamu kamu mau nggak jadi pacarku?’’. Aku bingung harus jawab apa, aku memang mencintainya dan ingin terus bersamanya tapi rasanya jika pacaran kembali aku belum bisa karena aku sudah berkomitmen dengan sahabatku.’’maaf mas bukannya aku menolakmu, aku juga sayang kamu tapi untuk berpacaran sekarang aku belum bisa’’.’’iya dek gak apa-apa kok aku juga ngerti yang penting kita tetap bersama dan menjaga satu sama lain’’. Hari-hari yang dipenuhi dengan kebahagiaan tak kusangka sekali aku  seperti bermimpi untuk bersamanya. Aku menceritakan semua ini pada sahabat-sahabatku dari mereka ada yang merespon baik jika aku bersama dengan bagas tapi ada pula sahabtku yang kuranng setuju, tapi tak apa ini adalah harapanku yang sekian lama tertunda dan akhirnya Tuhan mempertemukan kita kembali. Dan suatu ketika aku mengajak Bagas untuk pergi berlibur bersama di Curug Lawe yang berada di kabupaten Semarang bersama sahabatku dan pacarnya, saat sampai di curug tiba-tiba Bagas menarik tanganku dan berlutut dihadapanku’’ dek aku sayang kamu aku tahu kamu tidak mau pacaran untuk saat ini tapi jika hubungan ini dilanjutkan seperti ini itu sama seperti hubungan yang tidak jelas. Aku ingin serius denganmu, aku ingin berkomitmen denganmu dan aku akan bahagiain kamu. Maukah kamu jadi pacarku untuk kejelasan hubungan ini?’’. Aku tak tahu harus berbuat apa memang benar ucapanya hubungan tanpa status itu tak ada kejelasan tapi di sisi lain aku juga tidak ingin pacaran tapi akhirnya aku mengiyakan untuk berpacaran dengannya, walaupun agak berat tapi aku harus menerima karena itu keputusanku untuk berpacaran dengan Bagas.
                Lebaran idul fitri dia datang kerumahku, keluargaku kaget siapa laki-laki yang datang itu tapi sebelumnya aku hanya menceritakan ke ibuku bahwa bagas mau kerumah.’’ Assalamualaikum’’dia menegtuk pintu rumahku.’’waalaikumsalam,,silahkan masuk mas’’ dan yang membukakan pintu adalah bapakku, kemudian beliau mempersilahkan duduk.’’pak rani nya ada?’’tanyanya.’’ada mas,, sepertinya dia masih dikamar,,kalau boleh tahu mas ini siapa ya?’’tanya bapakku.’’kenalin pak , saya bagas pak.’’oalah..nak bagas orang mana?’’.’’orang sini aja pak mlati kidul’’. Disela-sela pembicaraan ayahku dan bagas aku datang dengan membawa minuman untuk bagas’’silahkan diminum mas, baru sampai tho?’’tanyaku.’’iya dek’’. Dan bapakku kembali bertanya-tanya pada bagas’’ nak kamu sekarang kuliah dimana?’’. Aku kaget kenapa bapakku langsung bertanya dia kuliah dimana, dan akhirnya dia menjawab’’ saya sudah bekerja pak’’.’’loh..kerja dimana nak bagas?’’.’’saya bekerja di di Jakarta pak kerja  masang gipsen diperumahan’’. Ya setelah itu bapakku masih asik sibuk mengobrol dengan bagas, dan sepertinya dia agak jenuh karena dia ceramahi masalah agama dengan bapakku. Setelah dari rumahku aku diajak pergi kerumahnya sembari diperkenalkan dengan orang tuanya. Setelah itu aku mengajaknya ke rumah mbakku yang kebetulan gurunya waktu di SMP dulu. Semua keluarga sudah tahu aku mempunyai hubungan dengan dengan bagas tapi bapakku tak setuju bila aku dengannya karena aku masih kuliah tidak diperbolehkan pacaran dan harus fokus kuliah terlebih dahulu.
                Waktu sudah berjalan setahun aku berpacaran dengannya, ketika aku pulang dari Pare Kediri aku ingin sekali bertemu dengannya bukan hanya soal kangen tapi soal komitmen dan akhir-akhir ini kami sering cekcok karena kesalahpahaman, Bagas susah untuk dihubungi, aku tak tahu apa yang menyebabkan dia menjadi seperti itu dan aku curiga kenapa dia menulis atau mengupload foto galau di sosmed.’’mas kamu kenapa sih sekarang kayak berubah gitu, apa kamu ada masalah?cerita dong’’.’’ Aku nggak ada apa-apa dek, nanti setelah pulang kamu pulang dari Pare kita ketemuan ya?”.’’iya mas, dimana?’’.’’di tempat pemancingan ya’’.’’oke mas’’. Entah kenapa perasaanku sangat tidak enak sekali seperti ada sesuatu yang disembunyikan darinya. Hari senin aku bertemu dengannya dengan membawa oleh-oleh untuknya (peci), baru pertama kali ini setelah lama jadian aku merasa canggung kita saling menatap terdiam tanpa kata dia menarik tanganku’’ dek aku sayang kamu, aku nggak mau kita pisah’’.’’iya mas aku juga, tapi kenapa kamu sedih gitu?’’.’’jujur dek ibukku gak merestui hubungan kita’’. Kenapa bisa seperti itu mas, bukankah kamu bilang dulu keluargamu sudah setuju dan tidak ada masalah dengan hubungan kita?!’’ aku menangis tak terkuatkan dan aku tak menyangka itu terjadi.’’ Karena ibuku nggak suka kamu dari dulu dek’’.’’ Apa mas? Dari dulu? Bisa-bisanya kamu baru bilang sekarang, ternyata kamu bohong selama ini sama aku, aku selalu jujur padamu ketika bapakku tak setuju jika aku denganmu aku juga bilang, kenapa kamu baru bilang sekarang, apa sebabnya ibumu tak suka padaku mas? Tanyaku dengan penuh rasa penasaran.’’jujur dek, tapi aku mohon kamu jangan sakit hati ya. Ibuku sakit hati gara-gara omonganmu ibumu’’. Entah kenapa aku menjadi bingung aku tak menyangka hal itu dipermasalahkan menjadi besar .’’dan ada lagi dek menurut keluargaku weton kita itu tidak cocok’’.’’terus apalagi mas?’’.’’ada dek tapi maaf aku nggak bisa ngasih tahu kekamu”.” Jawab jujur mas!’’aku mendesaknya untuk jujur.’’tapi kamu jangan sakit hati ya, menurut ibuku kamu itu kurang cantik’’. Aku semakin menangis dan tak kuasa dia menatapku tapi seolah tatapan itu tak ada artinya apa-apa.’’terus gimana dek kamu masih tetap mau lanjutkan hubungan ini apa tidak? Aku tidak mau ini menjadi beban pikiranmu dan mengganggu masa depanmu dek semua keputusan ini aku serahkan padamu’’. ‘’maaf mas aku mau tanya, sebenarnya bagaimana perasaanmu selama ini padaku, apakah kamu akan tetap berjuang jika ibumu masih seperti itu ataukah kamu hanya diam? Kunci dari permasalahan ini adalah dirimu mas, bukan aku. Aku tetap akan berjuang tapi apa gunanya jika aku berjuang sendirian!’’.’’ Aku pesimis dek, terhadap keputusan ibuku aku masih sayang kamu, aku mencintaimu tanpa syarat aku tak memandang fisikmu, diantara wanita cantik,kaya dan pintar tapi aku milih kamu karena kamu pintar bagiku kamu sudah cantik’’. Kenapa dia begitu pesimis tak sesuai dengan janji-janji manis yang diucapkannya.’’ Aku masih lanjut mas, tolong yakinkan ibumu’’.’’maaf dek aku nggak bisa, sepertinya kita harus menjalani kehidupan masing-masing, aku harap setelah ini kita tetap menjalin silaturahmi. Jangan sampai kita bermusuhan, karena diawal kita baik dan berakhir juga harus bik-baik. Maaf dek untuk selama ini aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu, buktikan pada ibuku suatu saat nanti bahwa ibuku salah tidak memilihmu sebagai menantunya buat ibuku menyesal.’’ Air mata laki-laki yang begitu tulus baru kali ini aku melihat seorang laki-laki menangis seperti itu tapi bukan ini yang ku mau.
                Setahun berlalu atas kejadian yang membuatku seperti mimpi buruk, aku terbangun dari mereka, aku bangkit dari masa laluku yang hanya menjadi butiran debu, aku sudah membuktikan aku tetap berdiri tegak tanpa mu mantan kekasihku, aku dulu pernah beranggapan kamu segalanya tapi ternyata Tuhan punya rencana yang indah untukku, kamu hanya singgah sementara tapi tidak tinggal di selamanya. Terima kasih buatmu dan terima kasih juga buat ibumu aku sudah bangkit dan hidupku lebih baik dari sebelumnya . tolong jangan halangi jalanku untuk tetap melangkah ke depan karena aku malalui itu tidaklah mudah!

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.