• Pemkot Semarang Adakan Seminar dan Dialog Pengembangan Toleransi Antar Pemuda Kota Semarang


    Semarang, pemerintah kota semarang yang di pelopori oleh dinas pemuda dan olahraga bekerjasama dengan rumah duta revolusi mental (RDRM) kota semarang, mengadakan seminar dan dialog pengembangan toleransi di kalangan pemuda pada (28/02) yang bertempat di hotel pesona jl. Depok no.33 kembangan kota semarang. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari dinas pemuda dan olahraga kota semarang. Sebelumnya pemerintah kota semarang juga telah melaksanakan lomba kreatifitas pemuda kota semarang.

    Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang itu melibatkan 150 peserta yang terbagi dalam dua kelompok  75 orang merupakan mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa perguruan tinggi di kota semarang, dan sisanya ialah dari karang taruna dan pemuda yang tersebar di kota semarang.
    Di buka oleh pembawa acara, kegiatan berlangsung secara khidmat dan tertib. Dilanjut dengan sambutan yang di sampaikan oleh ketua panitia yakni Sri Suarini Darwati S.E MM. Menyatakan bahwasanya tujuan di adakan kegiatan ini ialah untuk mewujudkan bentuk nyata sikap kedisiplinan dan membentuk pemuda yang berdedikasi tinggi serta menciptakan toleransi antar umat beragama. Acara ini di selenggarakan karena keprihatinan pemerintah dalam situasi atau kondisi saat ini banyaknya berita hoax yang mengandung isu pemecah belah bangsa baik dari segi agama, budaya atau suku.

    Bupati kota semarang yang di wakilkan oleh staff bidang administarsi triyoto S.E MM juga turut memberikan sambutan dan mengutip sebuah kalimat dari presiden pertama indonesia “NKRI bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama dan bukan milik adat istiadat. Akan tetapi NKRI milik kita bersama. Begitu pula dengan kota semarang, bahwa semarang adalah milik kita bersama”. Ujarnya. Beliau juga berpesan bahwasanya masyarakat kota semarang akan menghadapi pesta demokrasi di bulam juni mendatang. Beliau berharap adanya sebuah pilkada bukan sebagai pemicu terciptanya untoleransi melainkan haruslah saling terciptanya saling menghargai dan menghormati.

    Kegiatan seminar ini menghadirkan 3 narasumber yaitu dari ketua Forum kerukunan antar umat beragama (FKUB) jawa tengah, ketua Badan nasional penanggulangan Terorisme dan radikalisme (BNPT) jawa tengah. Serta anggota DPRD kota semarang. Prosesi seminar dan dialog berlangsung hingga 2 jam. Para narasumber saling memaparkan pendapat. Dari perwakilan DPRD kota semarang  yakni supriadi S.Sos memaparkan pentingnya toleransi antar umat beragama untuk menghadapi pesta demokrasi. Ketua BNPT kota semarang, Dr. Drs. Budiyanto SH, Hum. Mengatakan bahwasanya perbedaan itu takdir, dan juga ketika kita melangkah atau menentukan arah tujuan kehidupan bernegara jangan sekali-kali bertentangan dengan nilai dan makna pancasila. Pakar antrapologi sekaligus ketua FKUB Jawa tengah juga menyatakan terkait sistematika orang yang beragama. Beliau juga memaparkan makna filosofi agama sertaa mengutip istilah jawa yang di jadikan landasan dalam berpendapat. Kegiatan di akhiri dengan closing statement dari narasumber dan menyanyikan lagu nasional bagimu negri secara bersama. (SA)
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.